Rabu, 18 April 2012

Pijat Bayi Untuk Ibu dan si Buah Hati ( Ebook )

Baca Artikelnya sampai kebawah... Link Download ditempatkan pada bagian paling bawah Artikel ini....!!! Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum dan selama melakukan pijat bayi. Nutrisi, kasih sayang, dan stimulasi dini pada bayi dan balita sangat tak bisa dipandang dengan sebelah mata. “Pasalnya, faktor-faktor ini berperan besar dalam mendongkrak kecerdasan multipel dan kreativitas anak,” kata dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), MSi. dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM. Kebutuhan fisik-biologis berguna untuk pertumbuhan otak, sistem sensorik, dan motorik, kebutuhan emosi kasih sayang untuk memengaruhi kecerdasan emosi, inter dan intrapersonal, sementara stimulasi dini untuk merangsang kecerdasan-kecerdasan lain. “Kebutuhan stimulasi meliputi rangsangan yang terus menerus dengan berbagai cara untuk merangsang semua sistem sensorik dan motorik,” lanjut Soedjatmiko. Salah satunya adalah dengan pijat bayi, atau yang dikenal dengan stimulasi sentuh (touch). Pengaruh positif atau manfaat pijat bayi sendiri bagi tumbuh kembang anak telah lama diketahui. “Manfaatnya antara lain mengembangkan sistem imun, membantu bayi berlatih relaksasi, membantu mengatasi gangguan tidur dan membuat bayi tidur lebih lelap dan lama, memperkuat ikatan (bonding) bayi dengan ibu/orangtua,” jelas dr. Rini Sekartini, Sp.A dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM. Selain itu, pijat bayi juga bisa membantu mengatur sistem pencernaan, sistem respirasi dan sirkulasi, membantu meredakan ketidaknyamanan (kolik, tumbuh gigi), serta menurunkan produksi hormon stressor yang membuat stres bayi. Tak hanya bayi. Bagi orangtua, memijat bayi mereka juga membantu mengetahui bahasa nonverbal bayi, meningkatkan komunikasi, serta membantu menciptakan suasana yang menyenangkan. Pijat bayi dapat dilakukan kapan pun. Yang paling baik adalah pada 6 atau 7 bulan pertama usia bayi. Sementara waktu untuk memijat yang paling baik adalah pagi hari saat orangtua dan bayi siap memulai hari, dan malam hari untuk membantu bayi tidur lebih nyenyak. Yang harus diperhatikan, jangan langsung memijat bayi usai ia makan/disusui. Jangan pula membangunkan bayi hanya untuk dipijat, atau memijat bayi saat ia sakit, memijat paksa, dan memaksakan posisi saat memijat. Nah, bagaimana cara memijat yang benar? Siapa bilang kebiasaan memijat bayi itu kuno? Ternyata pijat bayi itu sangat besar manfaatnya untuk mahluk kecil yang baru lahir ke dunia ini. Bayi -bayi prematur yang dipijat secara teratur setiap hari menunjukkan perkembangan fisik dan emosional yang lebih baik ketimbang bayi-bayi yang tidak dipijat. Selain itu berat badan bayi prematur yg dipijat akan mengalami peningkatan berat badan 20 hingga 40 persen dibandingkan yang tidak dipijat. Dan hal ini telah dibuktikan oleh para ahli di Fakultas Kedokteran Universitas Miami pada tahun 1986. Dipimpin oleh Tiffany M Field PhD. Selain itu, katanya, bayi-bayi yang dipijat selama lima hari saja, daya tahan tubuhnya akan mengalami peningkatan sebesar 40 persen dibanding bayi-bayi yang tidak dipijat. Pijat bayi ternyata bukan hanya berpengaruh pada pertumbuhan fisik dan emosional bayi. Jika dilakukan oleh ayah misalnya, maka pijat bayi itu bisa meningkatkan produksi ASI (Air Susu Ibu) pada tubuh ibu dan disebut ''pemberdayaan ayah,'' . Tapi bagaimana penjelasannya? ketika seorang ayah berinisiatif memijat si bayi, hal itu akan menimbulkan perasaan positif pada istri. Inisiatif suami ini membuat istri merasa disayang, nyaman, dan perasaan positif lainnya. Dan perasaan seperti ini akan merangsang produksi hormon oksitosin. Untuk diketahui, hormon ini sangat berguna untuk memperlancar produksi ASI. Penelitian menunjukkan, 80 persen produksi hormon oksitosin dipengaruhi oleh kondisi psikis ibu. Selain itu, pijat bayi akan membuat bayi cepat lapar. Makin banyak ASI disedot oleh bayi (menyusui), maka produksi ASI makin meningkat. Ini karena dalam proses produksi ASI berlaku hukum supply and demand. Artinya, makin banyak ASI dikeluarkan, makin banyak pula ASI diproduksi. Begitu pula sebaliknya. Tata cara pemijatan Mengingat manfaatnya yang tidak kecil, sudah sepantasnya para orangtua menerapkan terapi sentuhan ini pada bayi mereka. Bagaimana caranya, ikuti tips berikut ini. Sebelum mulai memijat, lakukan beberapa langkah persiapan, yaitu: * Mencuci tangan. * Hindari kuku dan perhiasan yang bisa menggores kulit bayi. * Ruang untuk memijat usahakan hangat dan tidak pengap. * Bayi selesai makan atau tidak berada dalam keadaan lapar. * Usahakan tidak diganggu dalam waktu lima belas menit untuk melakukan proses pemijatan. * Baringkan bayi di atas kain rata yang lembut dan bersih. * Ibu/ayah duduk dalam posisi nyaman. * Sebelum memijat, mintalah izin kepada bayi dengan cara membelai wajahnya sambil mengajak bicara. Setelah melakukan persiapan itu, pemijatan bisa dimulai. Berikut ini contoh cara memijat beberapa bagian tubuh bayi: Pijat kaki Mulailah dengan memegang kaki bayi pada pangkal paha seperti cara memegang pemukul softball. Gerakkan tangan ke bawah secara bergantian seperti memerah susu dan putar. Pegang pangkal paha dengan tangan secara bersamaan memeras dan memutar kaki bayi dengan lembut dari pangkal paha ke arah mata kaki. Kemudian, telapak kaki diurut dengan dua ibu jari secara bergantian mulai dari tumit ke seluruh telapak kaki. Pijat jari kaki satu-persatu dengan memutar menjauhi telapak, diakhiri tarikan lembut di tiap ujung jari. Lalu, peras dan putar pergelangan kaki dengan ibu jari dan jari lain. Usap kaki bayi dengan tekanan lembut dari pangkal paha hingga akhir. Perut bayi Pijat perut bayi dari atas ke bawah seperti gerakan mengayuh sepeda. Pijat perut mulai bagian kiri atas ke bawah dengan jari-jari tangan membentuk huruf I lalu L terbalik. Pijat dada Buat gerakan ke atas sampai dengan bawah leher lalu ke samping kiri-kanan di atas tulang selangka membentuk gambar jantung lalu kembali ke ulu hati. Gerakan diagonal di dada (huruf X) dari kiri ke kanan. Pijat lengan bayi Peras dan putar dengan kedua tangan dengan lembut mulai dari pundak ke pergelangan tangan. Pijat telapak tangan dengan ibu jari mulai telapak hingga jari-jari. Usap punggung tangan dari arah pergelangan ke jari-jari dengan lembut. Peras sekeliling pergelangan tangan dengan ibu jari dan telunjuk. Pijat muka Letakkan ibu jari diantara alis mata si bayi. Pijat dengan ibu jari secara lembut pada alis dan di atas kelopak mata. Pijat dari pertengahan alis turun ke bawah melalui samping lipatan hidung. Pijat punggung Tengkurapkan melintang. Pijat punggung dengan gerakan maju mundur sepanjang punggung mulai dari pantat hingga leher. Buat gerakan melingkar dengan jari-jari mulai batas punggung sampai dengan pantat Wajah 1. Tekan jari-jari Anda pada kening, pelipis, dan pipi bayi. 2. Gunakan kedua ibu jari untuk memijat daerah di atas alis. 3. Dengan tekanan lembut, tarik garis dengan ibu jari dari hidung bayi ke arah pipinya. 4. Gunakan kedua ibu jari untuk memijat sekitar mulut bayi, tarik hingga ia tersenyum. 5. Pijat lembut rahang bawah bayi Anda dari tengah ke samping, seolah-olah membuat bayi tersenyum. 6. Pijat secara lembut daerah di belakang telinga ke arah dagu. Dada 1. Letakkan kedua tangan Anda di tengah dada si kecil. Perlahan, gerakkan ke atas, kemudian ke sisi luar tubuh dan kembali ke ulu hati tanpa mengangkat tangan seperti membentuk gambar hati. 2. Dari tengah dada bayi, pijat menyilang dengan telapak tangan ke arah bahu seperti membentuk kupu-kupu. Bicara tentang pijat, mungkin yang terbayang di benak kita adalah kenikmatan dan relaksasi untuk meredakan pegal dan kepenatan. Peter Walker, ahli refleksiologi asal Inggris menyatakan, terapi pijat memiliki dua fungsi yaitu emosional dan fisik. Secara emosional, pikiran kita akan menjadi lebih segar dan menghilangkan stres. Sedangkan secara fisik, pijat bisa meregangkan otot-otot yang tegang akibat rutinitas sehari-hari. Pijat bukan hanya dibutuhkan oleh orang dewasa, newborn pun ternyata membutuhkan pijat yang sesuai untuk membantu meningkatkan proses tumbuh kembangnya. Tapi pijat untuk bayi tentu memiliki ketentuan tertentu agar Si Kecil tetap nyaman selama pemijatan. Pijat yang baik bagi bayi adalah pijat yang mampu meningkatkan bonding antara ibu dan anak. Berikut rekomendasi dari Dr. Fransisca Handy, SPA, IBCLC tentang terapi pijat bayi yang bisa dilakukan oleh Anda. Pelajari Teknik Pijat bayi Sebelum mengasah kemampuan pijat Anda, sebaiknya terlebih dahulu belajar memijat bayi dengan para ahli. Mempelajari teknik pijat bayi bisa Anda lakukan di kelas-kelas ibu hamil dan menyusui di rumah sakit ataupun terapis. Saat ini, Anda juga bisa dapatkan teknik memijat dari media internet ataupun buku-buku yang membahas tentang teknik memijat. Persiapan Pijat Sebelum memijat, persiapkan segala sesuatunya agar Si Kecil merasa nyaman. Sediakan alat pijat yang tidak terlalu empuk atau tak terlalu keras seperti matras. Siapkan minyak pijat organik, yang tak mengandung pewarna, pewangi tambahan, dan tidak lengket, seperti minyak zaitun, minyak bunga matahari, dan minyak kelapa. Perhatikan suhu ruang, jangan sampai bayi kedinginan ataupun kegerahan. Bila bayi Anda berusia dibawah tiga bulan, lebih baik kenakan baju saat memijat. Perhatikan Waktu Pemijatan Waktu yang tepat untuk pemijatan adalah saat bayi sedang santai, tidak setelah menyusu, atau tidak terlalu kenyang, tidak saat lapar, tidak sedang sakit, tidak sedang rewel, dan tidak sedang mengalami penyakit kulit. Dr. Fransisca mengakui, memijat newborn memang tidak mudah, karena kegiatan mereka yang lebih banyak diisi dengan istirahat dan menyusu. Ia menyarankan saat memijat newborn, orang tua harus mengerti betul saat-saat yang tepat melakukan pemijatan bayi. (anggita/m&b/photo: askamum.co.uk) Sembuhkan Anak Autis TIDAK hanya anak-anak dan orang dewasa saja yang membutuhkan pijat. Bayi pun membutuhkannya. Gangguan kesehatan pada bayi yang kerap tidak bisa ditangani oleh medis akhirnya membutuhkan penanganan yang tepat dan cepat. Pijat bayi bisa jadi salah satu bentuk alternatif penanganan untuk kesembuhan bayi PIJAT bayi bisa dilakukan sejak bayi masih usia 0 bulan. Tetapi untuk pijat kesehatan, saat yang tepat memang di usia 6-7 bulan. Kalau bayi mengalami masalah, umur tidak menjadi patokan. Termasuk Jika bayi sudah ketahuan menderita autls. Karena semakin dini ditangani, semakin cepat proses penyem- . buhannya. "Biasanya bayi ketahuan autis di umur 6 bulan. Tetapi gangguan kesehatan lainnya pada bayi bisa ketahuan sejak usia 0 bulan dan bisa ditangani dengan pijatbayi." ujar Andhre Muhammad Husein, terapis bayi saat ditemui Warta Kota belum lama Ini. Untuk bayi atau anak autls penangannya disesuaikan dengan usia dan kondisi. Ada bayi atau anak autis yang kondisinyatidak sesuai dengan umurnya. Misalnya, Jika anak atau bayi dengan tingkat kepayahan tinggi, biasanya kondisi fisiknya kecil dan tidak sesuai umur. Karena itu. penanganannya disesuaikan dengan kondisi fisiknya. Kalau ditangani dengan usianya, biasanya anak atau bayi tidak akan kuat. Untuk anak autls, terapi pijat dilakukan dengan memijat seluruh bagian dari tubuh. Mulai daii kaki, tangan, badan, hingga kepala. Biasanya, bayi atau anak autis Juga mengidap penyakit bawaan. Ada yang Jantung, paru-paru atau masalah pada organ di dalam tubuh lainnya. Pada saat memijat bagian tubuh, yang dipljat biasanya lebih banyak di organ yang bermasalah Itu. Kepala menjadi lokasi terakhir pljatan karena setelah aliran darah lancar di tubuh, maka oksigen bisa naik ke ptak. "Blasanva. anak autls Itu, aliran oksigen tidak cukup banyak ke otaknya." papar Andhre Jika aliran darah sudah lancar dan oksigen sudah masuk ke otak, maka anak menjadi lebih tenang. Untuk anak yang tingkat keparahan-nya berat, biasanya saat bertemu terapis mereka akan menangis dan berontak. Tenaganya pun bisa melebihi tenaga orang dewasa sehingga seringkali sulit untuk diterapl. Biasanya, Andhre melakukan terapi cepat agar oksigen cepat masuk ke kepala bayi atau anak autls Itu. Oksigen akan mengurangi tingkat berontak anak autls berat Ini dan untuk terapi berikutnya prosesnya akan lebih mudah. Selain itu, setelah menjalani terapi pijat, anak di rumah akan lebih rileks dan bisa tidur dengan nyenyak. Karena terapi pijat membantu meningkatkan lmun pada tubuh bayi, mengatasi gangguan tidur, dan membantu bayi lebih tenang. Pijat bayi Juga diketahui bisa membantumengatur sistem pencernaan, sistem respirasi dan sirkulasi, membantu meredakan ketidaknyamanan (kollk, tumbuh gigi), serta menurunkan produksi hormon stressor yang membuat stres bayi. Karena Itu, perlu ada sentuhan antara orangtua dan bayi agar tercipta komunikasi dan membantu bayi cepat berkembang dan sembuh. Tekanan lembut Melakukan terapi kepada bayi berbeda dengan terapi kepada orang dewasa. Untuk bayi biasanya dilakukan dengan tekanan yang lembut dan tidak keras. Tetapi untuk anak-anak balita bisa dilakukan dengan sedikit tekanan karena ototnya sudah terbentuk dan mulai mengeras. Sedangkan pada bayi otot dan syaratnya masih sangat lembut dan sensitif. Tetapi, bayi Justru kaki atau tangannya bisa kita putar-putar karena masih lembut dan Itu bisa dilakukan sebagai salah satu metode terapi," ujar Andhre. Namun, tidak semua orang bisa melakukan. Harus tahu dulu caranya, karena jika salah posisi, maka bisa membahayakan keselamatan bayi. Tetapi sentuhan halus yang dilakukan pada tangan, kaki, dan badan bayi pada waktu-waktu tertentu membantu perkembangan syaraf dan otot bayi. "Biasanya saya selalu mengajarkan kepada orangtua sentuhan ringan dan sederhana yang bisa dilakukan di rumah masing-masing. Selain membantu mempercepat proses kesembuhan Jika bayi mengalami gangguan kesehatan, Juga membantu percepatan perkembangan syaraf bayi." Jelasnya. Sentuhan ringan ini biasanya seperti mengusap tangan atau kaki bayi dan usai mandi. Saat itu biasanya orangtua memberikan bayi minyak telon dan sejenisnya pada tubuh anak mereka. Saat memberikan minyak telon itulah, usapan dilakukan dengan lembut dan menyentuh ke syaraf-syaraf bayi sehingga proses pijatan bisa berlangsung. Tetapi Andhre tidak mengajarkan pijatan berupa terapi yang Ia lakukan di tempatnya. Ini untuk menjaga agar tidak ada kesalahan yang dilakukan orangtua. Tidak saya beri karena saya takut salah. Ada titik-titik tertentu yang tidak boleh dipljat terlalu kencang dan terlalu pelan." ungkap Andhre. Namun, sentuhan yang diajarkan sangat penting karena sentuhan besar manfaatnya, terutama bagi bayi atau anak autls, dibandingkan anak atau bayi Itu diserahkan proses kesem-buhannya kepada terapis. Pasalnya, pertemuan bayi atau anak autis dengan terapi hanya sekali seminggu. Sedangkan pertemuan bayi atau anak dengan orangtuanya setiap saat Andhre Juga selalu menekankan ke orangtua bahwa sentuhan penuh cinta kasih menjadi pendorong utama proses kesembuhan bayi. Selain Itu, bisikan dan kata-kata cinta dan kasih sayang yang kerap ditujukan pada bayi dan anak autis akan membantu rasa tenang dan kesembuhan lebih cepat, (wik) Dikutip dari : www.kompas.co.id http://www.motherandbaby.co.id/ http://pijatkeluargasehat.wordpress.com

Indahnya Rumah Tangga di Bawah Naungan Manhaj Nubuwwah

Oleh Ust. Abu Ahmad bin Syamsyuddin Rumah Tangga Sebuah Amanah Kewajiban paling utama, tanggung jawab paling besar, dan amanah paling berat adalah pendidikan terhadap keluarga dan bimbingan untuk rumah tangga, berawal dari diri sendiri kemudian istri, anak-anak , dan kerabatnya. Inilah yang dimaksud firman Alloh: يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ قُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ وَأَهۡلِيكُمۡ نَارً۬ا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلۡحِجَارَةُ عَلَيۡہَا مَلَـٰٓٮِٕكَةٌ غِلَاظٌ۬ شِدَادٌ۬ لَّا يَعۡصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمۡ وَيَفۡعَلُونَ مَا يُؤۡمَرُونَ (٦) Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api naar yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa ang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. 66:6) Pendidikan keluarga bukan sekedar kegiatan sambilan, pemikiran sedeharna, atau upaya ala kadarnya. Namun pendidikan keluarga merupakan kebutuhan asasi dan masalah yang sangat urgen serta memiliki konsekuensi jauh ke depan dalam menentukan masa depan rumah tangga. Seorang muslim harus bertanggung jawab atas segala kekurangan dan kesesatan yang terjadi di tengah keluarganya. Dari Ibnu Umar Rodhiyalloohu ‘Anhuma berkata: aku mendengar Rosulullooh Shololloohu ‘alaihi wassallam bersabda: “Kamu sekalian adalah pemimpin, dan akan diminta tanggung jawab atas kepimpinannya, seorang imam adalah pemimpin, dan akan diminta tanggung jawab atas kepemimpinannya dan seorang laki-laki adalah pemimpin dan akan diminta tanggung jawab atas atas kepemimpinannya, dan wanita adalah penanggung jawab terhadap rumah suaminya dan akan diminta tanggung jawabnya, serta pembantu penanggung jawab atas harta benda majikannya dan akan diminta tanggung jawabnya”. (Shohih, diriwayatkan oleh Bukhori dalam Shohih-nya: 893, 2409, 2554, 2558, 2571, 5188, dan 7138. Muslim dalam Shohih-nya: 4701, dan Tirmidzi dalam Sunan-nya: 1705) Keluarga yang baik merupakan nikmat yang paling agung dan karunia yang palingberharga dan tidak ada yang mampu menghargai dan mengenali nilainya kecuali orang yang telah memiliki keluarga hancur dan rumah tangga berantakan sehingga kehidupan laksana terkurung oleh hawa neraka, dan hari-harinya hampir diwarnai perih dan pilu karena keluarga berantakan. Bekal Membina Rumah Tangga Ketahuilah bahwa berbagai macam problem kehidupan dalam rumah tangga sering timbul akibat kebodohan terutama terhadap ilmu agama. Dan sebagai obatnya adalah belajar, sebagaimana sabda Nabi Shololloohu ‘alaihi wassallam kepada para sahabat Rodhiyalloohu ‘Anhuma: “Mengapa mereka tidak bertanya jika tidah tahu? Sesungguhnya obat kebodohan adalah bertanya”. (Hasan, diriwayatkan Imam Abu Dawud dalam Sunan-nya: 337 dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya:572. Dan dihasankan syaikh al-Albani dalam Shohih Sunan Abu Dawud: 337) Kedunguan hati dari ilmu dan kebisuan lisan dari berbicara dinyatakan sebagai penyakit. Dan obatnya adalah bertanya kepada ulama, sehingga meraih ilmu yang bermanfaat, sebab ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang terpancar dari lentera Al-Qur’an dan as-Sunnah sesuai dengan pemahaman para sahabat dan tabi’in , termasuk perkara yang terkait dengan ma’rifat kepada Alloh, hukum halal-haram, zuhud, kebersihan hati dan akhlaq mulia, serta mengatur kehidupan rumah tangga. Ilmu yang bermanfaat berfungsi sebagai pemusnah secara tuntas dua penyakit rohani yang paling berbahaya dan menjadi biang penyakit hati yaitu syubhat dan syahwat. Maka sebagai seorang pendidik, sebelum membina keluarganya, harus membekali dirinya dengan ilmu agama yang cukup. Sehingga dengan bekal ilmu agama yang bermanfaat, semua urusan rumah tangga menjadi mudah dan berdakwah di tengah keluarga menjadi lancar. Apalagi bila ilmu telah meresap ke dalam hati maka akan melenyapkan penyakit syubhat dan syahwat, mencabut kedua penyakit itu sampai ke akar-akarnya. Ibaratnya orang yang sedang minum obat, segala macam kuman akan hancur dan musnah, sementara obat yang paling manjur adalah obat yang cepat meresap ke dalam tubuh dan tidak membuat kuman kebal, tetapi untuk memusnahkan. Akhlaq Seorang Pendidik Seorang pembina rumah tangga harus berilmu, berperangai lemah lembut, bersabar dalam mendidik, sehingga akan memberikan kesan yang baik pada keluarga, seperti firman Alloh Subhannahu Ta’ala: فَبِمَا رَحۡمَةٍ۬ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمۡ‌ۖ وَلَوۡ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلۡقَلۡبِ لَٱنفَضُّواْ مِنۡ حَوۡلِكَ‌ۖ فَٱعۡفُ عَنۡہُمۡ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لَهُمۡ وَشَاوِرۡهُمۡ فِى ٱلۡأَمۡرِ‌ۖ فَإِذَا عَزَمۡتَ فَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِ‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُتَوَكِّلِينَ (١٥٩) Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. (QS. Ali Imran [3]: 159) Syaikhul islam Ibnu taimiyah Rohimahulloh berkata: “Hendaknya tidak menyeru kebaikan dan melarang kemungkaran kecuali setelah memiliki tiga bekal: berilmu sebelum menyeru kebaikan dan melarang kemungkaran, berperangai lemah lembut ketika menyeru kebaikan dan melarang kemungkaran, serta bersabar setelah menyeru kebaikan dan melarang kemungkaran.” (al-Amr bil Ma’ruf wan Nahyu ‘anil Munkar, Ibnu Taimiyah, hal. 57) Hendaknya seorang pendidik paling terdepan dalam memberi contoh karena sangat berat ancaman orang yang tidak konsekuen terhadap ajakannya, sebagaimana sabda Nabi Shololloohu ‘alaihi wassallam: “Nanti pada hari kiamat ada seseorang didatangkan lalu dilemparkan ke dalam neraka, maka ususnya keluar. Lalu ia berputar-putar di sekitar penggilingan. Kemudian penghuni neraka mengerumuninya dan bertanya, ‘Hai Fulan, ada apa denganmu? Bukankah kamu yang menyeru kepada kebaikan dan melarang dari kemungkaran?’ Ia menjawab, ‘Ya, aku telah menyeru kepada kebaikan tetapi aku sendiri tidak mengerjakannya dan aku melarang orang dari kemungkaran tetapi aku sendiri mengerjakannya.” (Shohih, diriwayatkan Imam Bukhori dalam Shohih-nya: 3267, 7098. Dan Imam Muslim dalam shohih-nya: 7408) Hadits shohih di atas memberi petunjuk bahwa orang yang mengetahui kebaikan dan kemungakaran lalu melanggarnya lebih berat siksaannya daripada orang yang tidak mengetahuinya karena ia seperti orang yang menghina larangan Alloh dan meremehkan syari’at-Nya, sehingga ia termasuk ahli ilmu yang tidak bermanfaat ilmunya. Wahai saudaraku, para suami… Wahai sang suami, sungguh engkaulah pemegang kendali rumah tangga, ikatan pernikahan dan perjanjian yang berat, karena Alloh berfirman: ….. وَّاَخَذۡنَ مِنۡكُمۡ مِّيۡثَاقًا غَلِيۡظًا Dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat. (QS. 4:21) Anda telah memikul tanggung jawab, memegang amanat dan beban rumah tangga. Hubungan penikahan merupakan kemuliaan bagi laki-laki dan perempuan, maka secara fitroh dan naluri masing-masing memiliki tugas hidup agar kehidupan rumah tangga berjalan normal dan lurus seperti firman Alloh: ٱلرِّجَالُ قَوَّٲمُونَ عَلَى ٱلنِّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ ٱللَّهُ بَعۡضَهُمۡ عَلَىٰ بَعۡضٍ۬ وَبِمَآ أَنفَقُواْ مِنۡ أَمۡوَٲلِهِمۡ‌ۚ فَٱلصَّـٰلِحَـٰتُ قَـٰنِتَـٰتٌ حَـٰفِظَـٰتٌ۬ لِّلۡغَيۡبِ بِمَا حَفِظَ ٱللَّهُ‌ۚ وَٱلَّـٰتِى تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَٱهۡجُرُوهُنَّ فِى ٱلۡمَضَاجِعِ وَٱضۡرِبُوهُنَّ‌ۖ فَإِنۡ أَطَعۡنَڪُمۡ فَلَا تَبۡغُواْ عَلَيۡہِنَّ سَبِيلاً‌ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلِيًّ۬ا ڪَبِيرً۬ا (٣٤) Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka [laki-laki] atas sebahagian yang lain [wanita], dan karena mereka [laki-laki] telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. (QS. An-Nisa’ [4]: 34) Upayakanlah kendali rumah tangga, terutama isterimu, tetap berada di tanganmu. Jangan bersikap lemah dan tidak berwibawa serta tidak berdaya di hadapan tuntutan dan tekanan isterimu, akhirnya ia menghinamu, memperbudakmu, dan merendahkanmu sehingga kehidupan rumah tanggamu berantakan bagaikan neraka. Begitu pula, jangan engkau menghinanya dan menzholiminya, serta menganggapnya seperti barang tak berguna, sebab sikap semena-mena terhadap orang yang lemah seperti isterimu menunjukkan kerdilnya sebuah kepribadian. Terimalah kebaikan yang telah diberikan kepadamu dengan senang hati dan bersabarlah atas berbagai kekurangannya, serta jangan mengangan-angankan kesempurnaan darinya karena dia diciptakan oleh Alloh dari tulang rusuk yang bengkok sebagaimana sabda Rosululloh Shololloohu ‘alaihi wassallam: ((إِنَّ الْمَرْأَةََ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ, لَنْ تَسْتَقِيْمَ لَكَ عَلَى طَرِيْقَةٍ, فَإِنِ اسْتَمْتَعْتَ بِهَا اِسْتَمْتَعْتَ بِهَا وَفِيْهَا عِوَجٌ, وَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيْمُهَا كَسَرْتَهَا وَكَسْرُهَا طَلاَقُهَا)) “Sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk, ia tidak bisa lurus bersamamu di atas satu jalan. Jika kamu menikmatinya maka kamu menikmatinya dalam kondisi bengkok, namun bila anda ingin meluruskannya, maka boleh jadi patah dan patahnya adalah talak.” (Shohih, diriwayatkan Imam Muslim dalam Shohih-nya: 3631) Wahai saudaraku, para isteri… Setiap kesalahan yang dilakukan seorang isteri, perasaan mengikuti hawa nafsu, sikap terlalu cemburu, atau was-was hanya merupakan bisikan setan dan bersumber dari lemahnya iman kepada Alloh, sehingga rumah tangga berubah meikan bagnjadi berantakan laksana neraka dan rumah tangga menjadi porak-poranda bagaikan bangunan disambar halilintar; akibatnya, semua pihak menyesali pernikahan tersebut. Atau boleh jadi karena kesalahan isteri menjadi penyebab talak (perceraian), kemudian jiwa menjadi goncang dan ditimpa kegelisahan yang sangat berat. Betapa indahnya bila anda meluruskan hati, ahlak, dan tabiat ketika bergaul dengan suami dan kerabat suami anda. Betapa eloknya bila anda selalu menggunakan akal sehat dan kesabaran dalam setiap menghadapi urusan rumah tangga. Betapa mulianya ketika seorang isteri mampu menjadi pendamping setia bagi suami, dan betapa agung kedudukannya di hati sang suami bahkan ia mampu memikat perasaan suami ketika sang isteri berkata: “Aku mendengar dan mentaati”. Semoga saudariku muslimah mendapa taufiq dan hidayah dengan etika Islam, mau menyempurnakan akal pikiran dengan ilmu dan ma’rifah, dan menyembuhkan hatinya dengan keimanan kepada Alloh, sehingga kehidupan penuh dengan suasana bahagia dan hidup bersama sang suami penuh dengan ketenangan dan ketentraman serta kegembiraan. Wahai para isteri, tunaikanlah kewajibanmu terhadap suamimu, niscaya engkau akan mendapat kasih sayang dan cintanya!. Kewajiban Seorang Suami Kewajiban sebagai seorang suami banyak sekali namun yang terpenting antara lain: 1. Kewajiban materi meliputi pemberian nafkah, kebutuhan pakaian, dan kebutuhan pendidikan keluarga serta kebutuhan tempat tinggal 2. Tidak boleh memberatkan isteri dengan mengajukan berbagai tuntutan kebutuhan di luar kemampuannya, dan tidak boleh membuat suasana kacau karena permasalahan sepele, sebagaimana yang telah diwasiatkan Rosululloh Shololloohu ‘alaihi wassallam: “Ingatlah dan berwasiatlah kepada wanita dengan kebaikan, karena mereka berada disisimu bagaikan pelayan, dan kalian tidak bisa memiliki lebih dari itu kecuali mereka telah melakukan perbuatan keji yang jelas.”(Shohih, diriwayatkan Tirmidzi dalam Sunan-nya: 1163 dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya: 1851) 3. Kewajiban non materi seorang suami meliputi menggembirakan isteri dan bersikap lemah lembut dalam bertutur kata. Sang suami harus bermusyawarah dan mengambil pendapat sang isteri dalam rangka menunaikan kebaikan. Begitu juga, sang suami harus berterima kasih atas jerih payah isterinya, dan tidak boleh mendiamkan di atas tiga hari karena urusan keduniaan. 4. Hendaknya seorang suami memberi kesempatan bagi isterinya untuk beramal sholih, bersedekah dengan hartanya, memberi hadiah, menyambut tamu dari keluarga dan kerabatnya, serta setiap orang yang mempunyai hak atasnya. 5. Hendaknya mengambil waktu yang cukup untuk tinggal di rumah dan berusaha semaksimal mungkin menghindari keluar rumah tanpa tujuan dan sering berpergian, sering keluar rumah untuk bergadang tanpa manfaat, karena yang demikian itu bisa membawa kehancuran. 6. Hendaknya sang suami tidak melarang isterinya berkunjung kepada keluarga dan kerabatnya, asal tidak berlebihan. 7. Wanita dalah mahluk yang lemah, maka wajib bagi laki-laki memberi perhatian cukup, melarangnya keluar ke pasar dan lainnya seorang diri, dan harus menjauhkannya dari tempat yang ikhtilath (bercampur) dan kholwah (berduaan/menyepi) dengan laki-laki lain. Begitu juga seorang suami harus menjauhkan sasuatu yang merusak aqidah dan akhlaq keluarganya, dan menyingkirkan segala sarana maksiat yang menghancurkan kehormatan, seperti alat musik. 8. Seorang suami harus mengajarkan kepada isterinya ilmu agama dan mendidiknya di atas kebaikan, serta menyiapkan segala kebutuhannya dalam rangka meraih ilmu dan istiqomah dalam beragama sesuai dengan ajaran Alloh Kewajiban Seorang Isteri Di antara Kewajiban sebagai Seorang Isteri yang paling utama dan prinsip, antara lain: 1. Mentaati dan mematuhi perintah suami selagi tidak menganjurkan maksiat kepada Alloh, karena tidak ada ketaatan kepada mahluk bila menganjurkan kepada maksiat dan pelanggaran kepada Alloh, seperti sabda Rosululloh Shololloohu ‘alaihi wassallam: “Tidak ada ketaatan bagi orang yang bermaksiat kepada Allah Subahanahu wa Ta’ala”. (Shahih. Diriwayatkan Muslim dalam Shahih-nya: 4840, at-Tirmidzi dalam Sunan-nya: 1707 dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya: 2865 dengan lafazh Ibnu Majah serta dishahihkan Syaikh al-Albani.) 2. Dalam bidang materi, seorang isteri harus memberikan pelayanan fisik, baik yang berkaitan dengan kebutuhan pribadi suami atau rumah tangganya, sehingga ibadah nafilah (sunnah) menjadi gugur demi menunaikan tugas tersebut. Dari Abu Hurairoh sesungguhnya Rosululloh Shololloohu ‘alaihi wassallam: bersabda: “Tidak boleh bagi seorang isteri berpuasa (sunnat) sementara suami ada di rumah kecuali atas izinnya (suami), tidak boleh ia mengizinkan orang lain masuk rumahnya kecuali atas izinnya (suami), dan setiap harta suami yang diinfaqkan sang isteri tanpa seizinnya, maka sang suami mendapatkan pahala separuh baginya.” (Shohih, diriwayatkan Imam Bukhari dalam Shahih-nya: 2066 dan 5360, Imam Muslim dalam Shahih-nya: 2367 dan Abu Dawud dalam Sunan-nya: 1687, 2458). 3. Dalam bidang rohani, seorang isteri harus menjaga perasaan suami dan menciptakan suasana tenang dan kondusif dalam rumah tangga serta membantu meringankan beban dan penderitaan yang menimpa suaminya. 4. Dalam bidang kesejahteraan, seorang isteri harus mengingatkan suami tentang kebaikan, membantu dalam kebajikan dan ketaatan, membantu dalam bidang sosial, menyantuni fakir miskin dan membantu orang-orang yang lemah untuk memenuhi kebutuhan mereka. 5. Dalam bidang pendidikan, seorang isteri harus membantu suami dengan jiwa raga dan menerima segala nasehat dan arahannya. Begitu juga dia harus membantunya dalam mendidik dan meluruskan adab anak-anak serta menghindarkan sikap antipati dan masa bodoh terhadap masa depan pendidikan anak-anak. 6. Hendaklah seorang isteri tidak mengajukan tuntutan nafkah atau lainnya yang memberatkan suami atau mempersulit suami. 7. Tidak berkhianat dalam dirinya, harta benda suami dan rahasia-rahasianya. Balasan Bagi Rumah Tangga yang Berhasil Tiada amal sholih yang dianggap sia-sia oleh agama. Setiap kebaikan sekecil apapun pasti mendapat balasan. Setiap benih kebaikan yang disemai di ladang subur, pada musim panen pasti akan memetik hasilnya, maka suami dan isteri yang telah membina rumah tangga yang baik dan mengerahkan berbagai macam pengorbanan untuk mendidik keluarga. Alloh akan memberi balasan yang besar. Cukuplah balasan nikmat baginya berupa sanjungan, pujian, dan pahala yang besar setelah wafatnya, seperti yang telah ditegaskan sebuah hadits dari Abu Hurairoh Rodhiyalloohu ‘anhu ia berkata bahwa Rosululloh Shololloohu ‘alaihi wassallam bersabda: “Jika manusia meninggal maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara,: shodaqoh jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholih yang mendo’akannya.” (HR. Bukhori 7/247 no.6514, dan Muslim 3/1016 no.1631) Balasan yang lebih besar lagi, ia dikumpulkan di surga bersama para kekasih dan kerabatnya dalam satu tempat tinggal di surga, sebagai karunia dan balasan yang baik dari Alloh, seperti firman Allohu ta’ala: وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَٱتَّبَعَتۡہُمۡ ذُرِّيَّتُہُم بِإِيمَـٰنٍ أَلۡحَقۡنَا بِہِمۡ ذُرِّيَّتَہُمۡ وَمَآ أَلَتۡنَـٰهُم مِّنۡ عَمَلِهِم مِّن شَىۡءٍ۬‌ۚ كُلُّ ٱمۡرِىِٕۭ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ۬ (٢١) Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka.Tiap-tiap manusia terikat dengan apayang dikerjakannya. (QS. 52:21) Pembinaan rumah tangga secara baik, mampu mengangkat martabat, memperbaiki nasib rezeki, mengukir prestasi, memelihara moral generasi, dan menanggulangi dekadensi sehingga membuat hati tenang dan jiwa lapang. Maka pembinaan harus berbasis penumbuhan kesadaran, keimanan, ketaqwaan dan pengendalian diri, serta mampu membentuk suasana damai dan mesra sehingga perasaan kasih sayang tumbuh subur. Allohu musta’an Diketik ulang oleh Ummu Tsaqiif al-Atsariyyah dari majalah Mawaddah Edisi 1 Tahun ke-1 (1428/2007) untuk http://jilbab.or.id)

Keutamaan Cinta Akhirat dan Zuhud dalam Kehidupan Dunia

بسم الله الرحمن الرحيم عن زيد بن ثابت رضي الله عنه قال: سَمِعْنَا رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: (( مَنْ كانت الدنيا هَمَّهُ فَرَّق الله عليه أمرَهُ وجَعَلَ فَقْرَهُ بين عينيه ولم يَأْتِه من الدنيا إلا ما كُتِبَ له، ومن كانت الآخرةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللهُ له أَمْرَهُ وجَعَلَ غِناه في قَلْبِه وأَتَتْهُ الدنيا وهِيَ راغِمَةٌ )). رواه ابن ماجه وأحمد والدارمي وابن حبان وغيرهم بإسناد صحيح. Dari Zaid bin Tsabit radhiallahu ‘anhu beliau berkata, “Kami mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya, maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya)." (HR Ibnu Majah (no. 4105), Ahmad (5/183), ad-Daarimi (no. 229), Ibnu Hibban (no. 680) dan lain-lain dengan sanad yang shahih, dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban, al-Bushiri dan Syaikh al-Albani). Hadits yang mulia ini menunjukkan keutamaan cinta kepada akhirat dan zuhud dalam kehidupan dunia, serta celaan dan ancaman besar bagi orang yang terlalu berambisi mengejar harta benda duniawi (Lihat kitab at-Targib wat Tarhiib, 4/55 karya Imam al-Mundziri). Beberapa faidah penting yang terkandung dalam hadits ini: - Orang yang cinta kepada akhirat akan memperoleh rezeki yang telah Allah tetapkan baginya di dunia tanpa bersusah payah, berbeda dengan orang yang terlalu berambisi mengejar dunia, dia akan memperolehnya dengan susah payah lahir dan batin (lihat keterangan Imam Ibnul Qayyim dalam kitab Igaatsatul Lahfaan, 1/37). Salah seorang ulama salaf berkata, "Barangsiapa yang mencintai dunia (secara berlebihan), maka hendaknya dia mempersiapkan dirinya untuk menanggung berbagai macam musibah (penderitaan)." (Dinukil oleh Imam Ibnul Qayyim dalam kitab Igaatsatul Lahfaan, 1/37). - Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah berkata (dalam kitab Igaatsatul Lahfaan, 1/37), "Orang yang mencintai dunia (secara berlebihan) tidak akan lepas dari tiga (macam penderitaan): Kekalutan (pikiran) yang selalu menyertainya, kepayahan yang tiada henti, dan penyesalan yang tiada berakhir. Hal ini dikarenakan orang yang mencintai dunia (secara berlebihan) jika telah mendapatkan sebagian dari (harta benda) duniawi maka nafsunya (tidak pernah puas dan) terus berambisi mengejar yang lebih dari pada itu, sebagaimana dalam hadits yang shahih Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 'Seandainya seorang manusia memiliki dua lembah (yang berisi) harta (emas), maka dia pasti (berambisi) mencari lembah harta yang ketiga.'" (HR. al-Bukhari, no. 6072 dan Muslim, no. 116). - Kekayaan yang hakiki adalah kekakayaan dalam hati/jiwa. Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Bukanlah kekayaan itu dengan banyaknya harta benda, tetapi kekayaan (yang hakiki) adalah kekayaan (dalam) jiwa." (HR. al-Bukhari, no. 6081 dan Muslim, no. 1051). - Kebahagiaan hidup dan keberuntungan di dunia dan akhirat hanyalah bagi orang yang cinta kepada Allah dan hari akhirat, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh, sangat beruntung seorang yang masuk Islam, kemudian mendapatkan rezeki yang secukupnya dan Allah menganugerahkan kepadanya sifat qana’ah (merasa cukup dan puas) dengan rezeki yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepadanya.” (HR. Muslim, no. 1054). - Sifat yang mulia ini dimiliki dengan sempurna oleh para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan inilah yang menjadikan mereka lebih utama dan mulia di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala dibandingkan generasi yang datang setelah mereka. Ibnu Mas'ud radhiallahu ‘anhu berkata, "Kalian lebih banyak berpuasa, (mengerjakan) shalat, dan lebih bersungguh-sungguh (dalam beribadah) dibandingkan para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tapi mereka lebih baik (lebih utama di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala) daripada kalian". Ada yang bertanya, “Kenapa (bisa demikian), wahai Abu Abdirrahman?” Ibnu Mas'ud radhiallahu ‘anhu berkata, "Karena mereka lebih zuhud dalam (kehidupan) dunia dan lebih cinta kepada akhirat." (Atsar riwayat Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf, no. 34550 dan Abu Nu'aim dalam Hilyatul Auliyaa’, 1/136 dengan sanad yang shahih, juga dinukil oleh Imam Ibnu Rajab dalam kitab Lathaiful Ma'aarif, hal. 279). وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين Kota Kendari, 27 Syawaal 1431 H Penulis: Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni, M.A. Artikel www.PengusahaMuslim.com